LHB Sulit Dekati 248 Balian

AMLAPURA, NusaBali
Senin, 2 Maret 2009

Walau 248 balian (dukun) telah didata di Karangasem, namun dr Cok Bagus Jaya Lesmana SPKJ, aktivis Layanan Hidup Bahagia (LHB) Bali, sulit memanfaatkan mereka untuk menangani pasien gangguan jiwa yang jumlahnya membludak yakni 899 orang. “Rata-rata balian itu menolak diajak kerja sama menangani kasus gangguan jiwa,” kata Cok Bagus, di sela-sela melakukan pengobatan gratis untuk penyakit gangguan jiwa di Desa Culik, Kecamatan Abang, Minggu (1/3).

Sebab, kata Cok Bagus, kalangan balian memiliki anggapan, gangguan jiwa itu disebabkan faktor niskala. “Padahal gangguan jiwa itu sebenarnya bisa diobati secara medis. Sebab, pikiran yang terganggu bisa disembuhkan,” tambahnya.

Cok Bagus menyarankan pasien, jikalau dinyatakan sembuh secara medis, mereka masih bisa melanjutkan terapi niskala ke balian. Misalnya dengan upacara malukat agar merasa bersih secara batin. Dia bilang, tetap berniat kerja sama dengan para balian karena selama ini banyak pasien sembuh melalui cara-cara nonmedis. “Saya tidak mencampuri cara kerja balian. Hanya menjalin kerja sama,” ujar petugas medis di RS Sanglah itu.

Dikatakan, masih ada penyakit selain gangguan jiwa, yang diderita masyarakat dengan penyebab nonmedis. Ini tidak bisa dideteksi dengan alat-alat medis dan petugas medis susah mendiagnosenya. LHB lebih fokus mengobati penyakit gangguan jiwa agar tidak meluas dan merusak komunitas . Pasalnya, penyakit ini mengacaukan pikiran orang dan bisa berujung pada bunuh diri, karena frustrasi akibat lama menahan rasa sakit yang tak kunjung sembuh. Terlebih lagi, pasien sering sendirian tidak ada lawan bicara untuk curhat.

Dari 248 balian yang didata itu, berdasarkan survei dilakukan empat petugas LHB, bermukim di 40 desa. Ini dibagi empat wilayah. Kusuma Adi bertugas mengecek di Kecamatan Karangasem dan Kecamatan Manggis. Sedangkan di Kecamatan Bebandem dan Kecamatan Abang didata I Nyoman Wiweka. Survei di Kecamatan Kubu dilakukan I Komang Gede. Untuk Kecamatan Selat dan Kecamatan Sidemen ditangani I Made Ari Basudewa. Cok Bagus menjelaskan, latar belakang pihaknya mendata identitas balian berikut aktivitasnya, karena setelah mengecek di beberapa Puskesmas di Bali, ternyata pasien yang ditangani banyak yang tak mampu disembuhkan tenaga medis, tetapi dengan cara nonmedis.

k16