Pasukan Oranje Serbu Kubutambahan

Mendapatkan predikat sebagai pasukan pemburu orang gila semakin menambah semangat para relawan Layanan Hidup Bahagia Singaraja dengan pasukan Oranje nya untuk bekerja ke masyarakat. Tidak tanggung-tanggung Bapak Camat Kubutambahan langsung di daulat untuk bersama-sama terjun ke masyarakat melihat secara nyata permasalahan yang ada terkait dengan gangguan jiwa dan kesehatan mental pada Minggu (18/1) yang lalu. Sebanyak 18 pasien langsung mendapatkan penanganan baik secara mental maupun materiil yang disuport langsung oleh Bapak Camat yang rencananya akan diorbitkan oleh Suryani Institute untuk menjadi calon Bupati Buleleng mendatang. Hal ini dikarenakan kepedulian, kesigapan dan kepekaannya terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat. “Saya setelah berhasil melahirkan seorang gubernur, berharap dapat melahirkan seorang Bupati dan hal ini saya lihat ada pada diri Bapak Camat”, ungkap Prof Dr dr Luh Ketut Suryani, SpKJ (K) di sela-sela kegiatan tersebut.
Hadir pada saat itu koordinator lapangan Alit Kertaraharja dan dr Cokorda Bagus Jaya Lesmana, SpKJ.


Sambutan Camat Kubutambahan terhadap Pasukan Oranje di Bengkala


Suasana Berburu orang gila oleh Pasukan Oranje yang penuh ikhlas

Siaran Perdana Dewi di TVRI Denpasar

Setelah dinobatkan sebagai Tokoh Perempuan Bali 2008, Prof Dr dr Luh Ketut Suryani, SpKJ (K) langsung di daulat oleh TVRI Denpasar untuk menjadi bintang tamu pada acara perdana Dewi pada senin (12/1) yang lalu. “Memikul predikat Tokoh Perempuan Bali ternyata tidaklah mudah”, ungkap Prof Suryani yang selalu hadir pada setiap sisi kehidupan masyarakat Bali. Begitu banyak pekerjaan yang menuntut perhatian semua pihak terhadap permasalahan yang muncul di Bali. “Bali bukan lagi homogen seperti dahulu sehingga permasalahannya pun menjadi semakin kompleks”, tambah Prof Suryani yang telah melahirkan 6 orang putra sebagai sumbangan terhadap bangsa Indonesia utamanya dalam hal tinggi badan. Dengan menyandang gelar Tokoh Perempuan Bali ini diharapkan ide, pemikiran dan langkah nyata yang selalu menjadi benturan di pihak birokrasi tidak terjadi lagi sehingga masyarakat dapat merasakan lebih banyak sumbangan pemikiran dan kerja nyatanya. “Selamat berjuang!”


Suasana siaran Dewi di TVRI Denpasar


Foto Bersama setelah Siaran Dewi

Seminar Kerauhan Manfaatnya dalam Keseharian

Banyak orang menganggap bahwa kerauhan itu tidak terkontrol karena dimasuki oleh roh-roh dan sebagian menganggap hanya terjadi di pura dan pada orang pilihan. Namun sebagian lagi menganggap bahwa kerauhan adalah keadaan dimana seseorang mampu mengerjakan sesuatu tanpa merasakan fisik dan mental lelah karena semua dilakukannya secara otomatis dalam kondisi fisik dan mental seimbang. Demikian pula dalam berbicara, menulis, mengarang, melukis, memasak, olah raga seperti basket,  serta menyanyi dan memainkan alat-alat musik, semuanya berjalan rileks, teratur, terarah dengan kekuatan yang dirasakan oleh orang lain seperti membawa taksu (karisma, atau kekuatan magis seseorang). Hal ini terungkap pada Seminar Kesehatan Mental 2009 yang digelar oleh Suryani Institute for Mental Health (SIMH) bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJI) Bali dan Yayasan Wredha Sejahtera (YWS) Bali. Kegiatan ini juga disiarkan secara langsung oleh RRI Denpasar melalui gelombang  FM 88,67 selama 2 jam dari Wantilan DPRD Bali, Renon pada Sabtu (10/1) yang lalu.
Kegiatan ini menghadirkan pembicara Made Wianta, Made Suryaningsih, ST, MM dan Cokorda Rai Adi Pramarta, ST, MM dan dipandu sepenuhnya oleh Prof Dr dr Luh Ketut Suryani, SpKJ (K).


Suasana Seminar Kerauhan


Made Wianta menjelaskan hasil karyanya setelah mengalami kerauhan
 

Pembekalan Dokter dan Paramedis Karangasem

Sehubungan dengan diglontorkannya bantuan sosial oleh Gubernur Bali untuk penanganan gangguan jiwa di Karangasem tahun 2009, pihak Yayasan Putra Sesana Bali (YPSB) selaku induk Layanan Hidup Bahagia di Karangasem melakukan pembekalan kepada para dokter dan paramedis di Karangasem terkait dengan masalah kesehatan mental pada Jumat (9/1) yang lalu.
“Kami ingin terjadi kerjsama yang harmonis antara Layanan Hidup Bahagia dan Dinas Kesehatan Karangasem sebagai penanggung jawab kesehatan di Karangasem”, jelas Prof Dr dr Luh Ketut Suryani, SpKJ (K) selaku ketua YPSB. Selama ini masyarakat sudah cukup lama tidak mendapatkan sentuhan penanganan mental untuk itu dengan adanya langkah nyata seperti ini diharapkan semua pihak dapat bekerjasama dengan baik. Bantuan yang difokuskan dalam pemberian pengobatan berupa injeksi terhadap pasien gangguan jiwa kronis ini menyasar 4 dari 8 kecamatan yang ada di Karangasem. “Penanganan ini tidak ingin kami campur adukkan dengan program kesehatan gratis gubernur”, ungkap dr Cokorda Bagus Jaya Lesmana, SpKJ selaku koordinator wilayah yang merasa perlu ada kejelasan penanganan pasien agar dikemudian hari tidak terjadi saling menyalahkan dengan pihak RSJ Bangli yang tergabung dalam program kesehatan gratis gubernur.