Orgil Meningkat di Karangasem

Meningkatnya penderita gangguan jiwa alias orang gila (orgil) di Karangasem diseminarkan psikiater Prof Dr dr Luh Ketut Suryani SpKJ. Sementara terdata 899 penderita gangguan jiwa. Tak jarang, proses penyembuhannya memanfaatkan tenaga balian atau dukun. “Jangan sampai kemampuan dokter dikalahkan balian. Pasalnya di masyarakat lebih banyak penderita gangguan jiwa berobat ke dukun dengan biaya lebih mahal,” demikian Prof Suryani dalam seminar di RSUD Karangasem, Jumat (24/10).

Continue reading “Orgil Meningkat di Karangasem”

Di Bali Setiap Dua Hari Seorang Bunuh Diri

Denpasar, (ANTARA News) – Di Bali hampir setiap dua hari sekali terjadi satu kasus bunuh diri, hal itu terlihat dari data yang menyebutkan bahwa selama tahun 2008 sudah terdata 97 kasus dan sejak tahun 2003 tercatat 1.000 kasus.

Lembaga kesehatan mental, Suryani Institute, mengemukakan di Denpasar, Kamis, bahwa sejak 2004, bunuh diri di Bali jumlahnya lebih dari 150 kasus setiap tahun.

Suryani Institute mencatat bunuh diri terbanyak selama tahun 2008 terjadi di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Buleleng. Continue reading “Di Bali Setiap Dua Hari Seorang Bunuh Diri”

Biarkan Anak Berkembang Wajar

Denpasar- Mengarahkan anak agar berprilaku positif dapat dilakukan dengan tidak menonjolkan kesalahan mereka, tetapi sebaliknya dapat dengan menonjolkan kelebihan-kelebihannya. Selain itu kata ahli kesehatan jiwa Universitas Udayana (Unud) denpasar, Prof Dr dr Luh Ketut Suryani SpKJ (K), orang tua jangan mudah menyalahkan anak.

“Biarkan anak berkembang secara wajar, sesuai dengan perkembangan usia mereka,” kata Suryani.

Hal itu dikemukakan Suryani di Denpasar akhir pekan lalu, dalam acara diskusi dan peluncuran bukunya berjudul “Biarkan Anak Berkembang Wajar”, yang diterbitkan Eviexena Mediatama, Bekasi. Peluncuran buku yang edisi pertamanya diterbitkan Juni 2008, disponsori oleh PT Telkomsel Regional Bali Nusra. Buku setebal 231 halaman, ditulis Suryani bersama putranya, Cokorda Bagus Jaya Lesmana. Continue reading “Biarkan Anak Berkembang Wajar”

C.A.S.A Bali gelar Training on Trainee

Tidak mau tergantung dengan pemerintah yang telah memiliki banyak lembaga perlindungan anak namun tidak ada yang melakukan gerakan nyata bagi korban pedofilia, membuat Committee Against Sexual Abuse (CASA) bekerjasama dengan Terre des Hommes (TdH) Netherland mengadakan kegiatan Training on Trainee. Kegiatan berlangsung di Gedung Pasraman Widya Santhi Dharma, Bedugul mulai tanggal 31 Oktober – 2 November 2008.

Kegiatan selama 3 hari ini melibatkan 40 peserta dari seluruh Buleleng yang dijadikan pilot project dalam membentuk relawan antipedofilia. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Prof Dr dr Luh Ketut Suryani, SpKJ (K) selaku President CASA yang juga melibatkan dua psikiater muda dr Cokorda Bagus Jaya Lesmana, SpKJ dan dr I Dewa Gede Basudewa, SpKJ yang secara khusus datang ke Bali dari tempat kerjanya di RSJ Lawang, Jatim. Pada kesempatan tersebut koordinator kegiatan Alit Kertaraharja berharap para relawan yang telah digembleng secara khusus ini akan mampu bekerja di daerah mereka masing-masing untuk menjaga anak-anak tidak menjadi korban pedofilia dan juga diharapkan mampu menghentikan praktek pedofilia di Buleleng. “Kami tidak ingin masyarakat Buleleng menjadi korban lebih lanjut hanya karena lembaga bentukan pemerintah tidak bergerak menyikapi kasus-kasus pedofilia dan hanya mau menerima laporan saja dari balik meja”, ungkap Alit berapi-api.